Umur Umat Islam

Umur Umat Islam

Ketika fundamental adalah teroris
Dan demokrasi berorasi
dalam alunan kata rangkaian iblis
Sumpah serapah untaian kata prajurit liberalis
Syair demokrasi pemecah belah
Turki dan kebisuan Mekkah
Propaganda mata mata logika
yang dustakan nilai aqidah
Neraka tipu daya pluralisme agama
Dari teluk Ambalat hingga
fenomena Syiah versus Sunni di Irak

Terdesak dari pertikaian
bidak catur yang buta terkuak
Pembakar intisari ukhuwah di atas ego golongan
Pukul rata keluguan ummat layaknya 1000 ahli Surga
Maka bersuka citalah penemu benua Amerika
Ketika pengunjung Ka’bah tak sajikan suara atas darah di Palestina
Berseteru dari misteri militansi Taliban
Sempurna dalam kerapuhan mata-mata keTaqwaan

Ketika kapitalisme begitu manjur
bersahabat dengan ketupat lebaran
Dan Islam membunuh Islam menjadi pahala
MeReinkarnasi alasan di liang lahat slogan kekhalifahan
Penyeru batas propaganda da’wah palsu
Berdiri di antara kesombongan rohani terbalut hawa nafsu
Pemuja wadah arsitektur media kekafiran
Ketika argumentasi mentahkan cerita para salafus soleh
Dan serumpun jihad harus terpecah belah untuk satu alasan serupa
Ketika semua merasa yang paling Ahlus Sunnah wal Jamaah
Berapa lama lagi umur ummat Islam …

Hermenetika dari omong kosong logika absurd kaum orientalis
Pudarkan makna definisi jelaga retoris
Penggubris sandi alam dajjal pengkhianat historis
Membackup batas individualis teorikal para badut zionis
Untuk setiap Molotov dari setiap botol coca cola
Dan mcdonald menjadi 100% halal bersenggama
Berduet bersama Marlboro dan tafsir Al-Azhar
Berceritalah para anekdot atheis dalam kedangkalan akidah syekh siti jenar
Dari catatan putih para penghianat Tauhid

Untuk para pembual yang ikut membantai saudara Islam kami di seluruh dunia
Merubah Jenin menjadi diskotik baru berlabel anti terorisme global
Berduet bersama Ariel Sharon dan pemikiran liberal
Bumbu paling menyedihkan dari fenomena
bir bintang 0% alkohol
Dan senyawa paramadina memang telah cukup
membuat Islam menjadi tolol
Sengketa tanah dan minyak bumi

Batu bara membara membantai sesama
propaganda atas ummat yang tak bersalah
Saat Islam membunuh Islam tak lagi menjadi prahara
Dan setiap kuffar lebih penting menjadi saudara
Menyayat duka setiap tetes mata aroma Intifadhoh
Lupakanlah che-guevara dan syair pagi hutan Bolivia
Ketika revolusi berarti demokrasi dan seks bebas
Membusuk bersama argumentasi Islam kiri
Episode paling mutakhir salah kaprah Mansur Fakih
Berapa lama lagi umur ummat Islam …

Hitunglah umur ummat Islam ketika langit menghitam
Di ruang hukum yang tak perlu lagi merajam
Terlupakanlah Zat yang tiupkan ruh di dalam rahim
Fotosintesa dari budaya pendusta agama Ibrahim
Saat Al-Quran hanya pengantar debu hiasan rumahmu
Dari zaman kedzoliman yang asingkan
setiap puing kemurnian Islam
Ketika teroris berarti Musollah dan penjaga Tauhid
Maka demokrasi mengambil tempat
bersama selinting ganja & Jack Daniel

Panorama pembakar batas hewan dan manusia
Cakrawala tahajud yang tak sanggup lagi bersujud
Pada dimensi ketika poligami berarti neraka
Dan prostitusi menjadi hak asasi
Ketika kondom Fiesta menjadi solusi norma
Menjamu kapitalisme dalam retorika Syariat
Raga dari propaganda Albert Pike dan Ibnu Arabi
Lebih busuk dari argumentasi pembenaran murtad ala nafa urbach
Dan consensus hak cipta sukses racuni anak bangsa
Yang memasang jaring konsumerisme dari idiom professionalisme

Ketika nasyid sudah tak berbeda lagi dengan backstreet boys
Dan dewa 19 ternyata lebih Harokah dari syair pagi Fallujah
Senjata paradigma paling ironis
Sejak peringatan bahaya merokok ada disetiap bungkus rokok
Dan MUI belum juga mengerti bahwa hak cipta adalah milik Alloh
Fatwakan ummat sekaligus membela selangkangan bill gates
Berapa lama lagi umur ummat Islam …
Syair Perang Panjang

Syair Perang Panjang

Konstruksi dialektisis analisa raincorp
Intelengensi mutakhir legenda fakta konspirasi terkorup
Pion fitnah mulai hitamkan aktor
Monopoli pers kelabui makna subjektif teror

Spionase dan sabotase
Setiap barikade konsumtif morse
Ide terbidak Pentagon samarkan kode
Vietnam hingga Afganistan, Kuningan, Baghdad dan Palestina
Marriot, Bali, Sudan hingga Chechnya
Warisan peluru dari misteri nyawa John F Kennedy
Konspirasi sepanjang masa

Neraka arogansi adi daya tunggal hendak berkuasa
Demokrasi dunia para pelacur Lucifer
Proyek order tender pembantaian wajib merger
Deklarasi Balford dan penghianatan terbarter
Kultur sesat di pusat Zoroaster

Eksklusifitas infiltrasi teritorial Freemansonry
Parsial rasialis di setiap kontribusi genosida
Teokrasi di sumbu teritori tanpa batas
Hiforgensi ras dan kesenjangan kelas
Liberalis pasar modal clubelisasi terbebas
Membakar batas monopoli ekonomi kelas atas

Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah
Sejarah disetiap bercak darah
Legenda ketapel para syuhada

Disetiap jerit kekuatan manipulasi kapital disana
Di atas tanah busung dada Colombus
Diantara degradasi moral kebenaran yang kian mampus
Pentagon atau di gedung putih Washington

Strategi teroris dunia sebenarnya beraksi
Mainkan invasi
Dari busuknya sebuah konspirasi
Maka PBB adalah nostalgia
Mitos kepemilikan Demokrasi beribu liter darah
Konstruksi monumental
Proporsi berdalih menetralisir
Kemunafikan teroris abadi yang terorganisir
Fitnah pemusnah masal
Disetiap atraksi sang pembunuh tanpa wajah
Komprador devide et impera
Obral mengobral nyawa
Kriminalisasi ekonomi kelabu yang tertata
Pecinta tata

Di atas kamuflase sensasi CNN
Kosovo Balkan dan fitnah Al Qaeda menjadi tren
Antara pipa minyak dan bank dunia
Kepentingan struktur intelektual wall Street
Bursa efek yang menjadi bursa darah jutaan umat manusia
Diktatoriat pintu pembuka armagedon dunia
Revolver bisnis

Pedagang senjata, kokain dan CIA
Otak jelata intisari teroris dunia
Ambigu Spielberg dan cuci otak kosong Saving Private Ryan
Fantasi yang terjebak invasi baru
Batalyon Dreamwork dan Universal Studios

Phsycho motorik hedonisme intelegensi nol besar
Konklusi loyalitas yang terjebak sinkrenitas moderatik
Parasit warisan dinasti Rotschild
Jaringan Soros Proloton
Budaya dan ekonomi sebagai poros proton

Berlin baru di sungai Nil hingga Tiggris
Ketika teroris berteriak teroris
Genetika penglaris katalog darah
Bagi tanah para nabi yang terjajah

Maka bangunlah para biarawan malam
Legenda penghunus pedang surga pilihan
Kesturi impian setiap syuhada
Perlawanan hingga akhir jaman
Karena tidak akan pernah ada perang
Seteror perang tehadap Zionisme

(Boikot Israel dan persetan Amerika)

Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah
Sejarah disetiap bercak darah
Legenda ketapel para syuhada
Surat Dari Garis Depan Perlawanan

Surat Dari Garis Depan Perlawanan

Waktu tidak akan tunduk kecuali pada ia yang menantangnya
Telah sirna haus dahaga
Telah basah kerongkongan
Telah ditetapkan pahala sejati untuk mereka yang selalu terjaga
Di Jalan para pujangga peradaban nan mulia
Jalan para ksatria yang jabarkan ketegaran dengan semangat yang tak pernah lelah
Penerus warisan sejarah Robbani
Penjaga mutiara dari cinderamata para pahlawan
Pahlawan yang bertahan ketika nafsu terus berontak dan Setan terus menggoda
Bersama dunia yang terus berhias dalam belantara hawa
Yang sering juga membungkam sudut fitrah umat manusia

Kisah ini tentang kita kawan
Kita yang tegar dalam ujian peradaban
Kita yang selalu belajar bersama waktu yang terus berjalan
Kita yang merangkai kisah perjuangan kejayaan Islam yang tak boleh tenggelam
Hingga fajar keabadian menjelang
Maka jangan biarkan dirimu dibungkam
Menuju jalan–jalan kelam yang akan tumpulkan Azzam-mu

Dengarkanlah saudaraku
Suara–suara nurani yang tak dapat kau dustakan
Suara–suara yang bisikkan kerinduan para Mujahid
Irama peluru–peluru dari syahdunya panggilan Syahid
Menebar sayap perubahan dari warisan ketenangan jiwa
Yang sebenarnya

Dengarkanlah Saudaraku
Islam memanggil jiwamu
Islam memanggil jiwamu tuk kembali
Kembali pada bingkai garis kemuliaan para Syuhada
Kembali pada generasi Qur’ani yang istimewa
Yang wataknya tak dapat dipisahkan dari Al Qur’anul Karim
Yang cerminnya bertumbuh bersama originalitas kekasih Alloh teralim (Muhammad SAW)

Ya Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya Alloh lindungilah hambaMu
Inilah jalanku

Perhatikanlah ummat ini
Berevolusi bersama para Murjiah dan topeng fiqud da’wah
Di ukir dari ijtihad para mutadzilah
Di leher para khawarij harokah
Ketika voting telah sugesti intisari islam
Diantara ta’limat dan arogansi shiffin para qiyadah
Tafsir dari garis tipis antara taklid dan “sami’na wa ‘atona”
(kami dengar dan kami taat)

Dan hari ini ada ratusan opportunis berlabel Ustadz
Setelah itu saling menganggap sesat
Lalu rumuskan bendera harokah diantara sekat pekat
Kesepakatan yang tak kunjung melekat
Lalu begitu mudah lupakan makna persaudaraan dari ultimatum dua kalimat Syahadat
Berapa banyak hal yang bisa kita sepakati?
Berapa banyak jidal dan penyakit hati?
Para maniak eksistensi yang berjibaku dalam bualan
Kader inti atau kader sempalan
Pengkhianat asholah perjuangan

Maka teguhkanlah
Energi persaudaraan Islam harus kembali dikokohkan
Rangkailah nafasmu dengan debu keIstiqomahan
Yang bahan bakarnya kau dapati di setiap makanan Yaumiyah
Imunisasi As Sunnah penjaga isyarat Syariat Sang Khalik yang takkan punah

Generasi jembatan harokah
Mikroba Jihad penerus butiran dakwah
Para pemilik hak waris Salsabilah
Penyelaras energi Ukhuwah
Yang dikokohkan dari tancapan Ma’rifatulloh dan syair Al Musthofa
Yang menembus sejarah peradaban yang dipenuhi kemuliaan Syurga

Hey jiwa–jiwa yang lelah
Budak dari dahaga hatimu yang kering kerontang terbodohi dunia
Bergeraklah dengan ketenangan hati
Seperti lebah yang tegas dan kokoh dalam jamaah yang Islami
Yang tanggung jawabnya menyeruak keseluruh lapisan umatnya
Yang mampu belajar dan mengajar
Butir–butir kaderisasi yang hanya memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik

Ya Alloh teguhkanlah hambaMu
Ya Alloh lindungilah hambaMu
Inilah jalanku

Saudaraku lihatlah bencana demi bencana datang silih berganti
Poraklah lagi negeri ini
Hilang sudah selera orang-orang untuk mengharap kembali
Sementara jiwa-jiwa nelangsa itu sudah sedari lama menanti
Berbaris memanggil manggil

Keluarlah–keluarlah saudaraku
Dari kenyamanan mihrabmu Dari kekhusyuan I’tikafmu
Dari keakraban sahabat–sahabatmu
Keluarlah-keluarlah saudaraku
Dari keheningan Masjid mu
Bawalah roh–roh sajadahmu ke jalan–jalan
Ke pasar–pasar ke majelis dewan yang terhormat
Ke kantor–kantor pemerintahan dan pusat–pusat pengambilan keputusan
Keluarlah–keluarlah saudaraku
Dari nikmat kesendirianmu
Satukanlah hati–hati yang berserakan ini
Kumpulkan kembali tenaga–tenaga yang tersisa
Pimpinlah dengan cahayamu kafilah nurani yang terlatih
Di tengah badai gurun kehidupan

Keluarlah–keluarlah saudaraku
Berdirilah tegap diujung jalan itu
Sebentar lagi sejarah akan lewat
Mencari aktor baru untuk drama kejayaan ini
Kebenaran hakiki untuk sebuah kehidupan yang abadi…
Usah kau bersedih
Jangan kau lelah dan putus asa
Kita bergerak karena Alloh dan RosulNya
Kita berjuang juga karena Alloh dan RosulNya

Onak duri dan lubang–lubang menghampar
Jangan biarkan kisahmu terdampar
Jangan biarkan langkahmu menjadi gentar
Tidakkah kau lihat buih–buih di atas lautan
Atau bintang–bintang dilangit yang tak terbilang
Namun tidak ada yang mampu menyingkap kegelapan
Selain matahari dan rembulan
Begitulah mutiara selalu menjadi mutiara
Walau berada di antara hipokritas yang coba bungkam nurani
Di saksikan sunyi disemangatkan kesedihan
Lalu di hibur dalam janji Sang pemilik waktu dan bumi

Ingatlah ! takkan bersatu debu dari Jihad Fii Sabilillah dengan Asap Neraka Jahannam.

Allohu Akbar wa lillah ilham

Sehelai Tirai Demokrasi

Sehelai Tirai Demokrasi

Bercerita tentang kemiskinan dan setiap proporsi tentang keterbelakangan
Di sekolah ketika kau duduk membaca Pelajari setiap kata bahasa dan budaya
Mentalar setiap isi sejarah dan urgensi tentang dogma
Dari setiap kurikulum yang dustakan intisari Akidah
Lempar paradigma tentang perdamaian
Mengaliri kebenaran ke sudut pemurtadan
Senggama neraka dari percaturan modernitas
Yang palsukan makna rukun Islam diatas omong kosong pluralitas
Dongeng kebodohan kaum trinitas
Menjelma dari setiap candu yang selalu klise terbahas
Manipulasi setiap kedok toleransi
Bersembunyi diatas real type tentang cinta kasih
Boneka para kafir demokrasi
Ketelanjangan amarah sebuah nilai tentang hak asasi
Di setiap tinta ijazah yang berubah menjadi tirani konsumerisme
Instalasi otak tercuci gengsi modernitas
Di sekolah dan setiap bukti nyata kesenjangan kelas
Kebohongan pendidikan pada satu rangkaian ambisi kafir membakar batas
Antara kufar dan Mukmin sejati
Simaklah musuh-musuh Islam di sekitar kita
Itulah para nasrani dan yahudi tak henti-hentinya
Selalu coba mendustakan Syahadat kami

Yeah … Come On !

Benturkan waktu …
Sungguh batas kesesatan jarak membendung kalbu
Tertusuk pilu …
Etape para pendusta agama disekitarmu
Dan para sahabat yang termurtadkan
Candu juru selamat palsu
Kuantitas para penipu
Membius dogma pluralitas senggama
Maka bersatulah umat Islam berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai

Yooww …
Pukul 7 pagi WIB ketika sistem mulai palsukan
Makna dari dua kalimat syahadat
Sekolah umum tidak mengajarkan kita menjadi Mukmin sejati
Rangkaian pembuta makna kemurnian Akidah
Pendusta agama diatas kompromi demokrasi
Hipokrasi dari aksiomatis kristenisasi
Mengiringi strategi dari kelicikan regenerasi partai damai sejahtera
Mantra dajjal dan boneka para yahudi
Terlaknat dari omong kosong eintokia
Barigade para setan misionaris dan pengekor nasionalis
Universalitas agama yang menjebak kawah sudut pandang tentang neraka
Maka bersyukurlah kepada militansi
Karena fanatik adalah kunci Mukmin sejati
Sekolahku adalah Tarbiyyah Islamiyah
Murrobiku adalah wali kelasku
Nabi Muhammad SAW adalah teladanku
Dan Allah SWT adalah segalanya bagiku
Maka jadilah Muslim sejati
Yang berlemah lembut terhadap sesama Islam
Dan bersikap tegas terhadap orang kafir
Dari Sehelai Tirai Demokrasi
Kemurnian yang harus tetap berdiri
Bersatu sehati menghapus setiap noda hitam di dalam kalbu
Bagi Indonesia dan kenangan syahid para mujahidin yang telah meninggal atas kemerdekaan bangsa ini

Benturkan waktu …
Sungguh batas kesesatan jarak membendung kalbu
Tertusuk pilu …
Etape para pendusta agama disekitarmu
Dan para sahabat yang termurtadkan
Candu juru selamat palsu
Kuantitas para penipu
Membius dogma pluralitas senggama
Maka bersatulah umat Islam berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai

Langkah prestisius dari sebuah kemunafikan toleransi
Ketika jawaban adalah pluralitas
Menghimpit buas pada satu estetika omong kosong patriot pemurtadan
Menjelma pada suatu nuansa kedamaian
Sekedar topeng bagi setiap ambisi pemfitnah agama
Memberi ruang lingkup kepalsuan
Pasa satu sketsa dilema pembenaran
Menjalar disetiap pengkafiran umat

Mereka memang tak henti-hentinya memerangi Islam
Mewujudkan fakta ambisi para misionaris edan
Disini keluguan umat semakin termanfaatkan bagi sebuah konspirasi global
Agenda pion-pion zionisme
Bintang Daud dan retorika tentang keselamatan
Semaikan jihadmu di dada kawan
Genderang Perang telah ditabuh
Tuk memereka yang selalu memerangi mereka yang selalu memerangi dan mengusik agama ini
Ikat sorban dan rapatkan setiap saf-saf persaudaraan Islam
Makna kata kekusuan dan terjagalah dalam setiap kalimat Allah
Bersatulah umat Islam
Waktunya kita bangkit dan merebut kembali kejayaan itu
Agar tak ada lagi yang dibodohi
Hingga tak ada lagi fitnah bagi agama ini


Petunjuk Jalan

Petunjuk Jalan

Kita yang pernah terjatuh, terprosok jauh,
bahkan hancur dan tak lagi utuh
Letih yang merangsang rasio dan nalar
Pecahkan sadar diantara jewantah fitnah
Sedikit demi sedikit kalbu terselimuti pahit
Sekejap membutakan hati dan kian menyempit
Lalu mati sesudah sakit
Bertanya tentang batas tipis
tentang kenyataan yang mengiris
Saat saat dimana Kaab Bin Malik
sadari batas definisi nurani dan munafik
Lalu kembali belajar berdiri dan coba menampik

Jalan ini selapang dadamu
Jawaban itu bersemi dalam ikhlas jiwamu
Bukan kualitas lidah
Tapi ketulusan adalah inti permata nurani
Apakah kita memang mampu mengerti
Tentang 4 mata jiwa yang sesungguhnya kita miliki
Dua untuk dunia dua untuk akhirat
Untuk berpikir kembali dengan hati dan selalu belajar keluar dari pergulatan hakiki
Antara nurani dan bisikan manusiawi sebagai juara sejati

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Karena diperlukan suatu hentakan yakin
Yang akan melahirkan keberanian, keteguhan dan kesabaran
Bertolak dari jaminan yang tak pernah lapuk
Bagi mereka yang tak pernah lupa akan hakikat hidup yang hanya sekali
Yang tak pernah ragu memilih keabadian di sisi Ilahi Rabbi
Dan terus menggaungkan kebenaran yang di yakininya
Tak ada nyawa cadangan tak ada umur reserve
Karena pertarungan ini hanyalah tentang hidup dan mati

Patahkan Semua kecewamu
Semua kekalutan dan gelisah
Patahkan semua kesedihan
Semua kepedihan jiwa

Turunkanlah jenazah ke dalam liang lahat
Melepas kerabat diakhir nafas ketika kau terlambat memahat
Berbiduk di gelombang yang ganas
Bila hati belum juga nikmati rasa memanas
Takbirkanlah empat kali akan kematian hati dan nurani kita bersama
Untuk para pewaris Muhammad
Penerus janji janji Alloh yang pasti
Inilah cahaya terang dan jalan lurus yang selalu siap menghantar
Pada keselamatan dunia dan kebahagiaan akhirat

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Perhatikanlah
beribu ribu pengecut yang keluar rumah mereka dengan perasaan takut mati
yang membuat langkah menjadi berat
dalam gambar hari esok yang kian berwarna hitam pekat
dalam keruh nurani dan angan angan yang panjang
ketika kematian tidak membuat jalanmu gemetar
amal yang retak dan degradasi kebajikan yang kehilangan letak
terjebak dalam kerugian jiwa
dalam padamnya hati yang mulia
masalah tidak selesai bersama fenomena dan fatamorgana
tapi hakikat jiwa
selalu bersemi dalam rangkaian cinta dua pusaka
ia adalah gerak yang tak kenal henti
dan keteguhan yang tak kenal menyerah
ia adalah pengakuan bagi siapapun yang mentauhidkan Alloh
pikiran besar yang tercairkan disetiap lembar
yang membunuh keresahan hati yang kaku
dan tak pandai kau cairkan
atau biarkan senandung nasib terintikan bagi zaman sesudahmu
dan menjadi pupuk khasanah doa yang kau panen untuk hari esok generasimu

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Inilah kisah kita kawan
Kisah kau dan aku
Kisah kita semua
Bersabarlah
Karena tidak ada masalah diluar kemampuanmu

Karena sabar pada orang lain adalah kasih sayang
Sabar pada diri sendiri adalah harapan
Sabar pada orang yang kita cintai adalah ibadah
Sabar pada Alloh adalah takwa
Bersabarlah...

Pencari Jejak

Pencari Jejak

Apa yg kau cari dari cerita hidup yg panjang
dari sudut syair dunia yg pastikan hilang
adakah estetika yg lebih bijak dr keteladanan
pengiris lukisan alam yg tak kunjung menyentuh hatimu
ingatlah itu..

seperti sebatang kara dipadang pasir rabadzah
dibalik sebuah keterbatasan kain kaffan yg sunyi
pada indah sketsa teduhnya sebuah kesolehan
begitulah abu dzar al ghifari menyemai cermin tentang keteduhan
maka maafkanlah segala kekhilafan muawiyah
agar sudut pandang tak ciptakan noda ukhuwah
beristigfarlah ditiap keping kenikmatan dunia
semoga hari-hari mu penuh dengan kemuliaan ibadah
bermunajatlah.. kesudut cerita abadi tentang ketakwaan
ada cerita menarik pada bingkai rekonsiliasi futu mekah
maka pergilah kebukit uhud & kenanglah sejarah itu
jawaban ketika hawa nafsu berada diatas keimananmu
maka kemanakah pujangga zulfikar yg tak pernah gentar
menjaga jejak kesadaran tanpa paranoia seperti abu hanifah
ramuan hati keemasan ibnul qoyyim aljauziah
kemurnian terompah kaki bilal disurga
terjagalah jejak-jejak kesolehan

bisakah kita belajar utk bisa merasa
bukan hanya sekedar merasa bisa
dari waktu & ilmu koleksi tulang imam syafei
maka selamilah jejak hidupmu dlm kesabaran
merintis nurani kepahlawanan dlm esensi kesetiaan
kesatria-kesatria pewarna sejarah ttg harapan
penikmat aqidah dlm kekusuan amaliah ibadah
merapatkansetiap shaf dlm 5 waktu yg khusyu
tapi tragedy diperang mu’tah adalah fenomena
& kholid membayar kesabaran itu diperang yarmuk
pembuktian dari sang saifulloh al maslul
generasi awal pewaris sastra kebajikan
yg membuka mata hati dgn tajam
merangkai imajinasi ketepatan sebuah perjuangan
seperti keteguhan pilihan hidup mush’ab bin umair
yg teguhkan bendera islam diatas lapisan nyawa sang ibu
seperti wejangan lama kezuhudan fudhail bin iyadh
yg getarkan hati harun arrosyid utk mengerti
bagi utang jejak kita pd sang robbul izzati
atau pr ilmu kita terhadap kesolehan
maka lihatlah lebih dlm dgn mendengar
& mengerti lebuh jauh dgn menyimak
disudut batas ketekunan & keteguhan
karena hidup tak hanya selembar daun telinga

Konspirasi Magdalena

Konspirasi Magdalena


Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Diantara sejarah gelap bapak anak putra dan roh kudus
Ku utus rangkaian sejarah hitam yang pernah terputus
Di hunus dari rumus konsili dan konspirasi Athanasius
Senyawa garis sejarah darah Arianus Ortodoks atau heterodoks
Bergumam dalam sengketa dogma Patriarki kulit paradoks
Keselamatan politis rekonstruksi iman salibis
Retorika para uskup dan logika Cannabis
Iblis dialektika yang melacurkan Allah kepada putra
Kepada roh dan argumentasi berdarah
Di setiap butir perdebatan kosmik fatwa munafik
Liberalisasi teolog jalanan dan dominasi heretik
Premis konflik tanda tanya subordinat dan pesanan politik
Seperti biasa poros dusta berdarah alirkan sandiwara konsili Nicea
Penerjemah Surga dari sisa debu Apollonia
Keselamatan seperti apa yang ingin di manipulasi sejarah
Ketika terror sporadis hantam lawakan esoteris
Di bentuk dari fenomena krisis politik romawi paganis
Dari instabilitas kultur dewa Zeus yang mulai mampus dalam kebingungan kaisar Diolektianus
Begitulah para Athanasius berbagi pedang bersama Arianus
Pada panggung degradasi identitas romawi
dan fenomena kenaikan jabatan Yesus ke atas tahta Illahi
Percayalah .. Bahwa Yesus hanyalah seorang Nabi

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Di setiap rana sengketa pendapat gereja timur dan barat
Ketika dominasi logika coba meralat
Kontradiksi isolasionis para penyekat
Pendusta pekat keluguan umat
Sayap origenis dan gagasan subordinasius menolak sensus
Pada skala traitores melitius
Persentasi filsuf porphyry yang mulai rakus merangkul subjektifitas konstantinus
Lelucon renitensi ekaristi dan bisunya ramalan Apollo
Eskalasi doctrinal dari dogma berdarah Athanasius
Kekerasan jalanan dari eksklusifitas inovasi teologia
Penjara ortodok dari anak emas Aleksandria
Dalam kontroversi sederhana tiga dalam satu dalam tiga dalam Satu
Pecahan kubu dari perdebatan utuh penjaga ilmu yang tak lagi menyatu
Hypostasis anatema dan srimulat konsili Nicea
Dalan pesanan kepentingan yang retakkan nalar Aqidah
Menjadi periode logika kaotik kaum munafik
Menggelitik konflik sinoptik kepalsuan koptik
Dalam sinonim lobi kejumudan sabellian dan eusebianik
Focus teologis itu kini telah berubah menjadi fasis perdebatan kristologis
Historys pengguna doping yudais dalam titik konspirasi ekumeris
Penyakit kronis simulasi trinitas dan makanan agenda politis
Bersama dosa tubuh dan juga hasrat pikiran
Dari huru hara jabatan Yesus dalam era pembangkangan pendeportasian
Rumusan logika dan aljabar teologia
Yang sejati tertungganggi kekhawatiran Romawi atas kekuatan Persia
Infiltrasi resapan pagan yang berkeliaran dalam kutukan Pylatus
Dan manipulasi pembebasan Barnabas
Ketika telaga mulai buas berdarah
Bersama nadi sejarah yang telah buta

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea

Di balik monopoli kekuatan mistis Yunani
Bermain api paganis dalam birahi ultraradikal
Dalam bencana kontroversi kontra tritunggal
Membual dalam taklid bebal tebal terkepal
Inilah juru selamat yang di lantik bersama darah sejarah
Bahasa kasih yang mitosnya tercipta dari seranta kepentingan golgota
Koridor tendesius dan bahasa pedang yang kotor
Kebenaran dari extrimis inkarnasi dogma yang menjebak Yesus
Dalam tradisi tanpa kamus kepalsuan desember dari bukit Olympus
Dan ketololan para penyembah dewa Zeus
Kultus Yesus yang kini melekat bersama intervensi logika zarahtustra
Ah.. parah… ketika kasih berarti kalung–kalung palang dan selebritis telanjang
Gravitasi theosis phobia rasis dan perjanjian palsu
Penalaran dejavu keraguan kosmos tak berilmu
Dari cengkeraman para pendekar Talmud dan resep protocol Zion
Adakah Tuhan bersandiwara dalam logika rumus matematika
Dari sintesa mesianistis evolusi apokaliptik dan eskatologis
Spekulan teokraris dari liturgy dominasi lobi pembenaran Yahudi
Dalam kepentingan tak bertuan
Ketika kebenaran bersandiwara atas teror kekuasaan
Mestinya semua sudah terjawab dalam penyesalan sepanjang masa
Bahasa hati sang budak ketamakan Iskariot
Penghianat yang tak kuasa ratapi kematian hakiki dirinya
Eli eli lama sabathani ..

Jika Yesus adalah Allah
Rekayasa rumus senjata
Konspirasi rintih Magdalena
Omong kosong konsili Nicea …
Integritas ( feat Aa Gym )

Integritas ( feat Aa Gym )

[Aa Gym speaking]
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh

[audience]
Wa’alaykumussalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh

[Aa Gym speaking]
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, Allohumma sholi ‘ala Muhammad, wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Segala puja dan puji, total, semuanya hanya milik Allah. Ujian apapun yang datang kepada kita, pasti penyebabnya karena Allah menitipkan sesuatu pada diri kita. Sehingga tidak layak menjadi ujub dan takabur terhadap ujian. Melainkan menjadi tawadu’ dan bersyukur... [echoed]

[Thufail singin]
Di astana aku merana, disetiap air mata ku coba tetap membaca, diantara bahasa hati dan amarah. Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap bersama omong kosong yang membentang. Fasihnya kebebasan pun masih terkekang. Pedasnya air samudra dan kemunafikan. Sistem yang masih selalu menikam waktu kita. Hak-hak yang selalu terlupakan. Pedis mimpi yang menghampiri perjuangan kita. Kaca mata diri tak dapat menatap pasti. Sudut-sudut diskusi pun menjadi tak berarti, apalagi yang harus ku mengerti, saat hari ini masih tak jauh lebih berarti, dari setiap detik hidup yang penuh caci maki. Disetiap malam ku menyendiri, merangkum derita disetiap kesepian. Andai bisa ku rangkai angkasa, dan ku tulis perasaanku padamu. Akan ku tuang hingga batas maksimal kemampuanku. Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, nada, bahasa, yang pernah ada; Ku tak akan pernah melupakanmu...

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..

[Thufail singin]
Dapatkah kau tetap bijak? Walau kepercayaan tertikam dari belakang. Dapatkah termaafkan salah? Lalu panjatkan syukur dan meredam prasangka, reduksikan amarah di indahnya hegemoni kita. Di hadirat Ilahi ku bertahan. Dalam telapak tanganNya ku berteduh. Dan iman ini sejukkan nurani. Masih perdulikah Tuhan pada diri ini? Entahlah! Bersyukur lalu ku bersujud, rebahkan lutut takkan ku ratapi maut. Disetiap batas waktu ku berserah, dan restui rencana perjuangkan takdir hidupku. Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka. Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari. Disetiap langkah, ku menyimak nestapa. Waktu yang selalu melukis cerita; luka, duka dan suka. Menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa. Kadang hari pula begitu membosankan, menyulut emosi di setiap batas-batas mimpi kita. Kau dan aku, kawan, kita semua, akan ku kenang selalu di dalam hatiku...

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..

[Thufail singin]
Biarkan setiap detik ini berjalan. Dan waktu pun akan segera bicara, di hinanya cerita yang menghias arti perjalanan kita. Kadang pula, duka memiliki wejangan yang jauh lebih bermakna. Bersama air mata ku coba mengambil hikmah. Dan menge-evolusikan semua menjadi suka. Masih ingatkah kau Hei pembunuh asmara, saat kita tersenyum bersama dan kita selalu berangkulan bersama, meretakkan masalah. Dapatkah kau belajar dari hari-harimu? Dapatkah kau kalahkan musuh terbesar dalam dirimu? Hatimu, nurani, sikap, introspeksi, dan jati diri. Akankah terbagi dan berakhir semua kepercayaan yang telah terbangun ini. Cinta kasih yang menyusuri di setiap mimpi. Dan harapan yang menggarisi cita-cita. Langkah kadang begitu hampa, terlalu dingin dan tak bersuara. Hingga di suatu saat nanti perjalanan ini akan segera berakhir. Dan tak perlu lagi duka, seperti saat kita selalu bersama. Saat kita selalu bersama menaklukkan semua. Dari seorang yang takkan pernah melupakan kalian, Thufail al Ghifari.

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..
[till end]

[Aa Gym du’a]
Allahumma sholi ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Duhai Allah Yang Maha Kaya. Ampuni.. segala kecerobohan kami terhadap semua nikmat yang Kau beri Ya Allah. Ampini kekikiran kami menafkahkan rezki yang telah dititipkan kepada kami. Ampuni keengganan kami menolong orang-orang lemah disekitar kami. Ampuni kesombongan kami terhadap orang-orang yang tiada berdaya disekitar kami. Ya Allah, tolongkan kami, menjadi pribadi yang indaaah, Ya Allah. Limpahi kami dengan rezkiMu yang halal, berkah, melimpah. Dan jadikan kami menjadi jalan bagi hamba-hambaMu. Duhai Allah Yang Maha Agung, jadikanlah siapapun yang menyimak ini menjadi orang-orang yang ikhlaass menghadapi hidup ini. Menjadi orang-orang yang terpelihara dari kezaliman terhadap siapapun, dan engkau lindungi dari kezaliman siapapun. Ya Allah, selamatkanlah bangsa kami ini, Ya Allah. Selamatkan negeri kami ini, Ya Allah. Karuniakan kepada bangsa kami ini, para pemimpin yang ariiiff, ya Allah. Ya Allah, bangkitkan kepada kami para pemimpin yang bijaak. Yang benar-benar cinta kepada kebenaran. Yang benar-benar hidup selalu dalam kebenaran. Yang benar-benar berjuang untuk membela kebenaran. Engkaulah penggenggam setiap makhlukMu, Ya Allah. Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin.

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Integritas_(_Feat_Aa_Gym_)-Lirik_Lagu.htm
Disekitar Kita

Disekitar Kita

Dapatkah kau renungkan
Rapuh teratai yang tak sanggup lagi mengapung
Mendistorsi setiap kebajikan
Bunda yang bertanya diujung hati dan harapan
Aku dengar semua penjelasanmu
Aku dengar semua penjelasanmu

Airmata ini
Tergores sejenak detak jantung disetiap mimpi
Dari kau yang tak lagi dapat menahan diri
Butakan rasa tanpa kendali tuk sadar

Kenyataan ini hanyalah sebuah permainan
Kenyataan ini hanyalah misteri keimanan
[FABIAYYI ALAAIRABBIKUMAA TUKADZIBAN
SUBHAANALLAH]

Lihatkan kau bocah yang menutup harapanya
Anak-anak yang kehilangan orang tuanya
Setaip orang yang tercuri hak hidupnya
Lapar dahaga yang hiasi pangkat senjata dunia

Seperti apa dunia yang kita harapkan
Ketika mata ini selalu wariskan luka
Ketika hati ini lebih memilih diam
Walau di depan kau lihat saudaramu terluka

Pandanglah disekitar kita
Berapa banyak nikmat Allah yang telah kau dustakan

Debu Batas Palestina

Debu Batas Palestina

Dimataku kulihat fakta, menyilat sejarah dari cinta dan amarah
pelupur dari setiap air mata tanah Anbiya, membedah kepedihan para pujangga Allah(Allah)
penjaga batas tanah syuhada, genggam ketapelmu hei Jundullah
kekuatan kita akan gentarkan nyali arogansi heksagram
hingga darah terakhir takkan terbungkam
mereka yang menikam, provokasi batas aqidah dari manipulasi jahanam
Jenin, grozny, Gaza hingga kecekung Kaspia
merekam teritorial dihadapan batu para pejuang
Ketika mereka membangkang, dari hati Musa yang terbayar duka
tebusi batas kebohongan warisan Samir
hingga sadarku menembus batas stagnasi dunia
fitnah yang tertuduh, dari seribu penimbun peluru
merangkai tanpa malu untuk rudal yang sentuh tubuh Syaik Ahmad Yasinku
dan air mata keluarga Rantisi, bagi kepedihan seluruh umat Islam di dunia ini
di mataku kulihat kau tersenyum sambil membunuh saudara kecilku yang sisakan jasad beku
40 jam berlalu untuk 3.297 juta nyawa syahid di Sabra Satilla
neraka yang cukup kau tawarkan, pintu surga yang begitu indah untuk tetap di garis depan
perlawanan ini adalah panggilan nurani, bagi mereka yang mau membuka hati ceria atas tawa yang tercuri
sesuatu yang harus kita rebut kembali, sesuatu yang harus kita jaga hingga akhir jaman ini
Senapan seragam besi dan tank baja para penjajah agama
Propaganda Jahiliyah di atas media massa
Temukan hidayah dari para pewaris Intifadah
Di garis depan kutunggu kau sahabat !!!!(Kutunggu Kau sahabat !!!)
Yang Tak akan pernah ada perdamaian bagi mereka yang tak pernah mengharagai Agama kita
Menepis setiap debu di garis batas perlawanan kita !

(Allahuuuu Akbar !)

Yo...cek, teruntuk kalian yang merindukan mereka
Yang berdiri dari kebesaran para panji-panji kemegahan Islam !
Yang menguhunuskan pedang di atas kebathilan
Yang bertutur bijak membangun keadilan dan kesejahteraan
Mereka yang maniskan intisari sejarah
Cerita panjang Syuhada tanah Anbiya
Abu Bakar Ash Siddiq, Umar Bin Khatab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib
Hingga kebesaran Umar Bin Abdul Aziz
Lihatlah, bingkai kenangan itu kawan
warisan dari legenda para Mujahid
Pemimpin garis depan terbaik seperti Khalid Bin Walid, Pujangga Kalimatullah yang getarkan nyali para kafir dunia
Berdiri dari pewaris Abu Barzah Bin Al Zahra, Al Mutsad bin Abi Wariq Sah, Saad Bin Abi Waqash. bagi Kita para penerus Intifadah ini.
Generasi para penjaga batas serangan Zionis. Mimpi buruk paranoia Liberalis.
Seperti ketika Salahudin Al-Ayyubi meratakan arogansi salibis
Maka, tetaplah optimis, terserah fitnah yang menyebut kita fasis atau rasis (bahkan Teroris !)
Bagi jalan Allah yang termanipulasi kaum Hipokritis, terjagalah hei petinggi Syuhada !
hanya kematianlah akhir dari perjuangan kita
bagi dunia yang tak pernah menghargai Akhlak kita
Di mataku kulihat fakta karena itulah aku enggan menyerah Islam harus merdeka atau aku Harus Syahid di Jalan Allah !

(Allahuuuuuu Akbar !!!!!! Allahuuuuuu Akbar !!!!! Allahuuuuuu Akbar !!!!!!)
DARI GERAKAN KE NEGARA

DARI GERAKAN KE NEGARA



Di bangun dari bahan dasar sebuah gerakan
Sebuah gerakan menuju perubahan

Ketika gerilya sudah harus menampakkan diri ke permukaan mainstream
Maka sampaikan salam ini ke setiap molotov dakwah
Barisan revolusi Islam mulai mengejawantah
Walau harus di ancam ribuan polisi neraka

Di titik ruang komunikasi sel–sel perkumpulan Syurga
Terekonstruksi dari energi akar Madinah
Di bangun dari bahan dasar sebuah gerakan
Oasis dari bayangan Uhud hingga FIS di Aljazair yang takkan terlupakan

Beginilah waktu telah mengajarkan kami dengan baik
Untuk tidak pernah percaya pada barisan kafir dan munafik
Di atas taruhan demokrasi dan belenggu konfrontasi casuistic
Ancaman demokrasi parasit dan monopoli politik

Dari saham Sabra Shatilla hingga Bosnia Herzegovina
Sejarah telah memaksa kami menyusun ulang agenda perjuangan manusia
Di mulai dari gerakan ke negara
Lalu berakhir pada kebangkitan peradaban yang mulia
Khilafah Islamiyah, Islam pasti kembali berjaya

Fase demi fase
Titik kaderisasi regenerasi barikade
Antisipasi dari invasi bangsa simpanse
Kaum Qabbalah tereportase
Kualitas Tarbiyah adalah kualitas pilihan

Ekosistem dari lokomotif ketaqwaan
Lahir dari gejolak kebangkitan perlawanan
Menuju bab konsolidasi
Maka komunikasi adalah tulang punggung resistensi

Selamat datang di negeri pecundang
Negeri dari rekayasa perang para pembangkang
Dan hunusan pedang Fira’un yang berpetualang bersama neraka datasemen 88
Dalam hipokritas pancasila dan inteligen negara

Dalam kolosal para maniak terror dan raja provokator
Yang sugesti 6 milliar rekonstruksi istana bogor
Dan orator pers hanya mampu menjadi kompor komrador tirani agar tak terlihat kotor

Rasakanlah jejak revolusi yang mulai menghampiri
Pembakar sandiwara ilusi demokrasi
Dari rotasi rumus hak pilih dan konspirasi
Untuk kita yang bernafas dalam sangkar para tirani

Sejak fundamental berarti cacat mental
Maka kita memang telah di pimpin oleh kebohongan massal
Monopoli modal agentur internasional
Yang rubah setial mall menjadi lembaga sensor aqidah nasional

Radikalisme dan reaksioner
Fiksi rekayasa control moneter
Pabrik baru para parasit sekuler
Undang-undang anti teroris dalam seranta pejabat teler

Menggalau dalam doktrinasi internal konflik picu sumbu riotik
Undang–undang patetik dan lusinan casuistic
Risau pisau parau agenda Mason mulai mengacau

Rekayasa semit dan isu teroris rangkai pecahan amoeba kontra fasis
Materialis yang telah merubah dalai lama pada kedangkalan nihilis
Perumus tinja humanis yang membantai lusinan syuhada dengan sangat demokratis
Begitu praktis hujatan egosentris yang meramu najisnya para atheis

Hey engkau pewaris syair Baitul Maqdis
Yang bertahan di antara tekanan fitnah dan isu teroris
Terbelenggu poros prejudis dari para fasis yang berteriak fasis …
Bertahanlah karena Allah beserta kita !
Dari Atas Satu Tanah Kita Berpijak

Dari Atas Satu Tanah Kita Berpijak

Sahabatku inilah ringkasan perasaan gundah yang pernah kau titipkan padaku. Secara langsung atau melalui surat dan email. Maaf, Thufail hanya bisa menjawab melalui syair sederhana lagu ini sekedar meyakinkan, bahwa Allah tidak akan pernah memberi cobaan diluar kemampuan hambanya. Yo! Tetap semangat!

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Pada setapak kehidupan ketika kau bersedih
Senandung cerita lirih hati yang tak bertepi
Pada dimensi sajak hari yang terlalu dingin
Ketika kesepian menjawab renta malam tanpa angin
Semilir hidup dan sebuah kalimat mungkin
Pada harapan ketika jiwa harus tetap berdiri
Membelai hidup yang tak memerlukan terima kasih
Maka, maafkanlah…
Hadapi hidup ini apa adanya
Hidupi hidup dengan iman dan kesabaran
Enyahkan kejenuhan hidupmu buanglah rasa cemas
Bersyukurlah seluas langit dan bumi
Tinggalkan kekosongan harimu dalam rencana esok pada kehidupan di hari yang lain
Tanyakan pada dirimu akan kesantunan yang selalu terabaikan

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Peliharalah, peliharalah senyummu agar tak menjadi palsu
Menikmati kesedihan dan menjadi tangguh
Menakhlukkan pedih menjadi peluru
Bernafas seperti batu, menjadi singa dalam kejayaan matahari
Menjaga malam bersama tamaknya ibadah para rahib rabbani
Mensyukuri semesta barsama para penjaga purnama
Menikahkan jiwa bersama dakwah
Mencumbu cinta didalam jihad
Bekali perjalanan bersama Allah dan RasulNya
Membalut hati tanpa retorika
Siapkah kau jika hari menjadi pedang dan kesempatan kedua tak lagi memilki sarang
Bertarung manjaga cinta dalam kesepian
Membunuh waktu dalam harapan
Karena lahir adalah untuk melihat kenyataan

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Pada lautan airmata kita belajar
Pada kepedihan yang mendidik kita tuk tak gentar
Bertahan menjadi akar, bersemi pada keteguhan yang mekar
Celakalah para humazah dan lumazah
Neraka serapah jelantah
Kebutuhan jiwa di alam barzakh
Menebar jejak misteri syafaat dan kesolehan
Pada saat setiap telusuri sahara jiwa dan keabadian
Didekat jasad syahid hamzah
Temukanlah ibroh bukit uhud dari profil mini musoiram
Begitulah sejarah menuntut kita tuk bangkit kembali
Meniti tangga hari walau berulang terjatuh bangkit dan kembali terjatuh
Berdiri dan optimislah!
Karena kita adalah pewaris Rasulullah diajarkan bersabar diantara lapisan batu penduduk Thaif

Dari atas satu tanah tempat kita berpijak
Teruslah bergerak, berhentilah mengeluh…

Cermin Masa Lalu

Cermin Masa Lalu

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh …

Terjaga dari nikmat hijrah
Rahmat hidayah kebesaran
sang penguasa cipta
Rasio dari kualitas logika
yang harumkan madinah dengan senyum
putra bani Hasyim untuk sempurna
Membakar batas stagnasi jahiliah
Terjagalah hidayah kami ya Allah
Seperti ketika sinarMu
memuliakan kebesaran arabia

Terantuk ku rapuh berkeludru
kalbu jiwa tertunduk lesu
Dalam setiap peluh ku mengadu
Tentang betapa lemahnya diriku
duhai Engkau sang penguasa Firdaus
Neraca dari keseimbangan cakrawala
Nikmat hijrah meraba air revolusi angkasa
Mengalir sempurna dari cerita
tirai sejarah anbiya

Jalan yang begitu panjang iringi
setiap kenangan para pejuang
Menemani langkah yang lekang
ketika mataku berhenti ke belakang
Dunia dari quraisy manipulasi abu jahal
membakar dari misteri sang malam dan siang
Menyulut suhu perapian neraka
meronta dari kultus perapian dunia

Luruskan niatku ya Allah
Dengan restumulah kami kan tetap terjaga
Referensi nilai-nilai ibadah
Implementasi dari keheningan Syurga
Jika bukan karena engkau ya Allah
Jika bukan karena engkau ya Allah
Aku pasti kian jauh terjatuh …
Subhanallah wabihamdih …

ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu …
ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu …
Terima kasihku ya Allah, hanya padaMu …

Di setiap hari tersimpan pahala
Satu hingga sepuluh halaman tilawah
Seminimal sekali seminggu qiyamul lail
Mendirikan shalat, membayar zakat, terjaga dan berpuasa
Berhaji jika kau mampu, memuliakan setiap amal di setiap waktu
Berdzikir di tiap langkah, mengingat Allah dan setiap kebesaran rahmatNya
Muhasabah adalah filter hati, semoga kita selalu terjaga dari kelalaian hari
Akhlak adalah harga diri, Ibadah adalah harta, merekontsruksi kotornya hati dan raga
Semoga kita bukan bagian dari para ahli neraka
Karena aku tahu rizki ku takkan mungkin di ambil orang lain, karenanya hatiku tenang
Karena aku tahu amalku takkan mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku beramal Karena Allah maha mengetahui dan melihat, maka aku malu bila Allah mendapatiku bermaksiat Karena aku sadar kematian selalu menantiku, maka persiapkanlah bekal sebelum kita berjumpa dengan sang khalik
Karakteristik dari Muslim sejati, melangkah seperti kemuliaan para Syuhada
Percayalah selalu sahabat, Allah selalu ada beserta kita

ku ungkapkan semua perasaanku hanya padaMu …
ku ungkapkan semua kesetiaanku hanya untukMu …

Menebar cahaya indahnya keAgunganMu …
Menebus harga kerapuhan masa laluku …
Air mata di setiap harga mati hidupku …
Tuk restuMu agar ku tetap terjaga …
Berita Hari Ini

Berita Hari Ini

Lemak nabati dan control diri
Rangkuman kesehatan dari helmi
dan siraman pagi pekat intonasi mentari meninggi
Diantara fuck Sheila on 7 dan hak asasi
serasa prokontra idealis jadi realita hak apatis

Argumantasi pembenaran norma & tawa Negara berita hari ini selalu terlewati diatas cinta pemodal
Rahasia busuk industri musik dan soundrenalin cadas kebisingan korporasi butakan mata anak negri
Distorsi rahasia dokumen cia dan 30 s pki piagam kebrutalan sirat sejarah kompetisi nuklir
Kartu merah demokrasi teranulir
disetiap jarak senjang makin bergulir
hormone kebebasan dari intuisi salah kaprah nasional 666 fenomena Bengal
kontroversi pemodal The brandal
di 1 titik magnetic kosong rasa selalu sok simpatik
karikatur dunia yg tetap bangga menjadi munafik

brita hari ini apa yg kan terjadi setelah hari ini
dari atas tanah ini kutelusuri lagi
dan tak ada satupun yang dapat kupercayai 2x

bayi-bayi aborsi pun terlaknat pelarian ejakulasi
harga diri pada satu tema jual beli
menawar kisah horman penetrasi
prokontra standard invasi ganda lesbi
ketika pilihan hidup adalah masalah benar & salah keadilan hanyalah hak tradisi norma
mengkutuk sintesis kotbah moral agama
beri ruang pintu penjajah
fasis baru bertopeng valentine langkah konspirasi baru antara mossad & istana Negara
lalu siapa berhak atur serapah
ketika umr habis diatas loyalitas waktu & tenaga
& thr adalah hikmah konsumtif menjelang hari raya
Paradigma tuhan menjadi belenggu ekonomi boneka wtc /mencibir boneka liberty
Najis sebuah parasit praktisi ekonomi teroris teriak teroris perdamaian yang terangkai samar oasis
Kesimpulan penguasa tanah yg berdesis
kru antipati jiwaku ludahi kebenaranmu

Kucium aroma bangkai
langkah Arafat dan mayat perawan palestina
Hey dunia mata air kompas kebenaran menggila belantara amarah dan darah
Badut pentagon wariskan kesah
ketika islam menjadi target berikutnya
Setelah mayat sosialis mati diatas hepatitis moral gorbachev
Equality yang membuat fidel kastro melacur diselangkangan paman sam
Cinta kesewenangan praja hampa merekah agama
dan kontroversi al aqsho dibelakang apriori ibrani
Vs Arafat dan konspirasi dunia tingkat tinggi
mungkin itu alasan washingthon control kendali zionis

Aku Bangga Menjadi Orang Islam

Aku Bangga Menjadi Orang Islam

Aku bangga.. menjadi orang Islam meneladani
Rasulullah dan para sahabatnya
Aku bangga.. menjadi orang Islam meneladani
Rasulullah dan para sahabatnyaAda bingkai cerita tentang kesolehan
Pada rintihan jejak ketekunan
dan tahap pembelajaran
Lucuti lugunya cermin dirumahku
Hingga puisi trotoar yang salah
dalam mengejewantah

Adakah wejangan yang lebih
bijak dari kesabaran
Untuk setiap prosa yang kita
benarkan mendustai fitrah
Maka lahir hidup dan mati
hanyalah episode kesempatan
Dari rasa kebajikan di tiap barikade

Buahkanlah hikmah dari tiap keteladanan
Frase simpatisi di barikade
kebaikan di tiap etalase
Maka tunjukkanlah...
Tunjukkan pada dunia yang selalu
menilai dengan sebelah mata
Pada setiap perjalanan dan fitrah yang menyapa
Untuk iman dari anugrah yang begitu berharga
Pada tapak jalan kesolehan itu
Terjagalah keyakinan pada keesaan Allah

Aku bangga.. menjadi orang Islam
meneladani Rasulullah dan para sahabatnya
Aku bangga.. menjadi orang Islam
meneladani Rasulullah dan para sahabatnya

Dengarlah syair abadi penyejuk hati
Lapisan inti sari tauhid
yang selalu ku syukuri
Menuntun garis hidup menuju pada satu titik
Atau cermin azab bagi gelora jiwa yang munafik

Maka terjagalah ruang-ruang hati dari segala maksiat
Simpanlah rasa takutmu hanya untuk Allah
Karena sebuah tsunami pun hanyalah cubitan dari surga
Praba hati untuk kembali mengingat neraka

Kau bangunlah rasa syukur dalam kepasrahan
Agar jiwa-jiwa kelabu sepatutnya berduka
Untuk kembali mendekatkan diri pada kesolehan
Membangun rumah aqidah dalam kemurnian
Di hatimu ada syair kehidupan yang harus tetap utuh
Walau itu mungkin tak sesempurna Rasulullah
Banggalah seperti aku yang selalu bangga menjadi orang Islam

Aku bangga.. menjadi orang Islam
meneladani Rasulullah dan para sahabatnya
Aku bangga.. menjadi orang Islam
meneladani Rasulullah dan para sahabatnya

Di hati yang bersih tersimpan empati
Resonansi cerita abadi tentang kehati-hatian diri
Ada misteri di balik sepertiga malam yang khusyuk
Luruh keimanan dalam alunan muraza’ah yang teguh

Untuk setiap amal yang selalu kita perjuangkan
Dan keteladanan yang selalu kita tanam
Tuailah setiap bunga-bunga ibadah dalam ketekunan
Agar tapak kakimu selalu terjaga bersama sang pemberi rakhmat

Istiqomah menyelami ilmu hingga kedalaman tarbiyah
Untuk selalu bertarokat dengan sang pencipta
Disitulah bencana tidak lebih dari sebuah teguran
Dan kesenangan hidup hanyalah cobaan semata
Karena sebaik-baiknya dunia ini hayalah persinggahan
Dan sebaik-baiknya cinta itu pasti Allah Ta’ala
Maka sebaik-baiknya kesuksesan itu pasti ketakwaan

Aku bangga.. menjadi orang Islam meneladani Rasulullah dan para sahabatnya
Aku bangga.. menjadi orang Islam meneladani Rasulullah dan para sahabatnya
Aku bangga.. menjadi orang Islam meneladani Rasulullah dan para sahabatnya
Aku bangga.. menjadi orang Islam meneladani Rasulullah dan para sahabatnya


gholextrezz@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Toad Jumping Up and Down

Pengikut